INILAH MAKANAN KHAS DARI PAPUA “PAPEDA DAN IKAN KUAH KUNING”
Berbicara tentang papua memang tidak ada habisnya, ya banyak keunikan yang terdapat dari pulau yang satu ini mulai dari masyarakat,keindahan alam,makanan khas dan masih banyak keunikan lainya. Salah satunya adalah PAPEDA, papeda adalah makanan khas dari Papua yang terbuat dari tepung sagu murni dan bertekstur lembut seperti lem. Cara mendapatkan Bahan pembuatan makanan khas yang satu ini cukup sulit teman-teman karena melewati banyak proses yang harus dilalalui ,seperti :
1. Memotonng pokok atau batang sagu yang sudah tua.
2. Penyerutan bagian dalam batang sagu.
3. Memeras hasil parutan tepung sagu hingga mengeluarkan sari patinya.
4. Pengeringan saripati sagu hingga menjadi tepung.
Setelah semua proses ini selesai di lakukan barulah kita menghasilkan tepung sagu yang siap diolah menjadi makanan khas suku dani yang merndiami lembah belim papua yang salah sataunyaadalah Papeda ini. Sebelum proses pengolahan, biasanya masyarakat papua melakukan penyimpanan tepung sagu ini terlebih dahulu pada alat yang bernama tumang. Tumang ini memang berfungsi sebagai alat penyimpan tepung sagu agar tepung lebih bertahan lama dan bias di gunakan atau di olah kapan saja.
Prosesnya pembuatan papeda makanan khas yang satu ini sebenarnya tidak terlalu sulit teman-teman. Mula-mula tepung sagu yang sudah jadi tadi diaduk didalam wadah yang cukub besar seperti baskom dengan mencampurkan air panas yang telah mendidih. Secara bersamaan dengan pencampuran air panas kita harus cepat mengaduk adonan agar tidak menggumpal. Aduk adonan tadi secara terus menerus kurang lebih 5 menit hinga adonan berubah bentuk menyerupai gulali dan inilah tanda papeda siap dimakan. Panganan yang satu ini wajib disajikan bersamaan dengan kawan mainnya yaitu ikan kuah kuning. Mengapa dinamakan ikan kuah kuning ? alasanya simple kok teman-teman dinamakan ikan kuah kuning karena bumbu-bumbu yang diugunakan untuk memasak makanan ini salah satunya adalah kunyit. Inilah kenapa kuah ikan ini berwarna kuning. Pada dasarnya papeda ini adalah pengganti nasi teman-teman dan papedanya sendiripun tidak memiliki rasa sama sekali alias hambar. Kuah dari kawan mainya “ikan kuah kuning” inilah yang member perasa enak dan gurih pada santapan papeda.
Cara mengambil papeda tebilang cukuplah unik teman-teman, tidak seperti pada makanan Indonesia yang menggunakan sendok tetapi cara mengambil makannan yang satu ini adalah dengan menggunakan sepasang sumpit “Wow sudah seperti di cina-cina saja ya teman-teman menggunakan sumpit hehehee”. Alasan menggunakan sumpit adalah karena papeda ini bersifat lengket dan tidak bias di ambil menggunakan sendok oleh sebab itu digantilah menggunakan sumpit. Tetapi cara memegang sumpitnya berbeda seperti biasanya, biasanya sumpit dipegang disatu tangan namun untuk yang satu ini sumpit dipegang menggunakan dua tangan. Fungsinya adalah untuk menggulung adonan papeda lalu memindahkannya ke piring yang sudah di siapkan. Setelah papeda di pisahkan kedalam piring selanjutnya adalah menyiramkan kuah kuning di atas papeda tersebut dan melewati banyak proses yang panjang sekaranglah saat yang paling ditunggu yaitu menyantapnya hehehe. Bagi masyarakat papua asli menyantap kudapan yang satu ini sama halnya dengan menyantap bubur ayam. tinggal sruput langsung masuk perut. Namun untuk teman-teman yang baru pertama ingin mencoba makanan yang satu ini saya sarankan lebih baik sedikit demi sedikit agar perut kalian tidak kaget dengan menu yang satu ini.
Didaerah asalnya makanan khas Indonesia timur ini terbuat dari tepung sagu asli namun jika teman-teman ining mencobanya di rumah tetapi tidak ada tepung sagu asli kalian bias menggantinya dengan tepung tapioca Karena hasilnya tidak terlalu jauh berbea dengan aslinya.Kudapan yang satu ini bias menjadi rekomendasi pilihan jika teman-teman sudah bosan dengan makanan seprti soto ayam, soto daging, kari dan sebagainya. Yaa itung-itung kita makan sekalian melestarikan wisata kuliner bangsa Indonesia. Selamat mencoba dan menikmati teman-teman.
No comments:
Post a Comment