Sunday, October 1, 2017

MATOA Anggur hutan dengan rasa Nano-Nano dari Papua Barat





Matoa adalah tanaman khas dari Papua yang menjadi salah satu flora identitas dari provinsi papua Barat. Tumbuhan yang satu ini biasanuya dapat tumbuh cukup tinggi kira-kira mencapai 50m dan memiliki batang yang keras. Tumbuhan ini memilik akar Papan tingginya mencapai 5 m, dengan daun majemuk berseling, bersirip genap, dan tangkai daunnya memiliki panjang ± 1 m. Buah dari tanaman yang nama latinya adalah Pometia pinnata ini  bebentuk sedikit lonjong seperti buah anggur hijau dan memiliki kulit sama seperti cangkang telur puyuh. Di Papua sendiri ada dua macam jenis matoa yang di bedakan berdasarkan warna buahnya. Ada yang berwarna coklat kehitaman jika telah masak dan ada juga ada yang berwarna hijau seperti anggur ketika telah matang. Sebenarnya dari kedua jenis matoa ini tidak banyak bedanya yang paling menonjol adalah warna buahnya ketika masak. Untuk bentuk batang, daun, akar, dan juga rasanya menurut saya tidak ada perbedaan yang begitu  mencolok.

Buah matoa memiliki 2 lapisan kulit pembungkus hingga sampai pada dagingnya. Yang pertama yaitu kulit seperti cangkang telur dan yang kedua adalah kulit ari putih seperti pada buah rambutan. Nah setelah mebuka kedua lapisan ini barulah kita menemukan daging buah yang bisa dimakan. Rasa buah yang satu ini bisa dibilang manis-manis gimana gitu, ramailah pokoknya hehehe. Tapi memang benar rasa buah ini bisa di bilang ramai dan unik. Kenapa saya bilang ramai karena rasanya itu antara buah leci dan buah rambutan. Tetapi ada juga yang mengibaratkan rasanya itu seperti buah kelengkeng namun beraromakan durian. Singkatnya buah ini sangat enak dan juga bisa menjadi pengganti buah-buah yang sudah biasa kalian konsumsi setiap hari.

Untuk mengembangkan tanaman yang satu ini cukuplah mudah, bisa menggunakan cara tanam biji atupun dengan cara cangkok. Semua cara ini akan mendapatkan hasil yang sama tidak akan merubah rasa dari buahnya. Namun saran saya lebih baik jika kalian ingin mengembangkan tanaman yang satu ini lebih baik dengan cara mencangkoknya. Alasanya adalah dengan cara ini pohon matoa akan cepat tumbuh dan ketinggian pohonyapun akan berbeda jauh dengan aslinya di daerah asalnya. Matoa biasanya dapat tumbuh subur dan mudah berkembang pada daerah yang cukup sejuk, kurang lebih pada ketinggian 900-1800mdpl. Namun tumbuhan yang satu ini biasa juga tumbuh di tempat yang panas tetapi seperti yang saya bilang diatas pasti pertumbuhanya akan berbeda dengan yang di tanam didaerah yang sejuk.


Selain di Indonesia buah matoa ini terdapat di Negara tetangga yang memiliki iklim tropis sama Indonesia sepert ini Papua New Guinea, Malaysia, dan juga Australia. Dinegara aslinya maupun di Negara tetangga tumbuhan yang satu ini biasanya tumbuh secara liar di hutan-hutan yang masih asri. Di Indonesia tepatnya di luar prov. Papua mungkin hanya sebagian orang yang tahu kalau buahnya matoa ini bisa di konsumsi.
“Contoh saja di pulau jawa, pengalaman saya waktu masih menempuh kuliah disana terdapat pohon matoa di pinggir jalan dengan buah yang cukup lebat. Ketika saya bertanya dengan masyarakat sekitar situ mereka tidak mengetahui jika ternyata buah dari pohon yang satu ini dapat di konsumsi dan memiliki rasa yang unik. Setelah saya jelaskan dan saya meminta mereka mencobanya ternyata mereka menyukai buah yang satu ini dan malah meminta tambah lagi hehehe menurut mereka rasa buah ini eanak dan ramai, inilah alasan mereka ingin makan buah ini terus menerus”.
Buah matoa memiliki bermacam-macam nama, berbeda tempatnya berbeada pula dengan namanya, seperti di Papua New Guinea buauh ini deikenal dengan sebutan buah taun, di Negara asalnya saja terdapat banyak nama dari buah yang satu ini antara lain seperti : ganggo, jagir, jampania, kasai, kase, kungkil, lamusi, lanteneng, lengsar, mutoa, pakam, sapen, tawan, tawang dan wusel.

Pohon matoa bukan hanya di manfaatkan buahnya saja namun batang dari pohon ini juga dapat dimanfaatkan untuk keperluan mebel seperti papan, kayu balok dan juga sebagai kayu bakar. Tekstur kayu matoa ini cukup keras dan juga tahan lama. Inilah sebabnya olahan dari kayu yang satu ini banyak digemari orang-orang. Jadi bagimana teman-teman tertarik dengan buah yang satu ini ?. tenang saja jika kalian berminat mencoba buah yang satu ini di daerah jogjakarta biasanya terdapat penjual-penjual buah yang menjual buah ini. Tetapi jangan kaget ya teman-teman kalau harganya lumayan tinggi  sekitar 45-50 ribu per kilonya. Tetapi saya yakin kalian tidak akan menyesal membeli buah ini karna semua akan terbayar dengan rasanya yang begitu nikmat.















No comments:

Post a Comment